Ketahui Apa Saja Penyebab Berat Badan Naik Drastis
Berat tubuh yang berlebih seringkali membuat kurang percaya diri. Jika dibiarkan nantinya juga bisa menyebabkan beragam masalah kesehatan. Biasanya kenaikan berat tubuh dipicu oleh karena tidak bisa mengontrol keinginan untuk makan. Kenaikan berat tubuh secara drastis ini, bisa jadi tanda kondisi kesehatan.
Apa Penyebab Berat Badan Naik Drastis?
Insomnia
Selain obat, penyebab penambahan berat tubuh lainnya adalah insomnia atau kurang tidur. Penelitian sudah menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menyebabkan kenaikan berat tubuh.
Dalam studi yang dilakukan pada 2013, menemukan bahwa orang yang kurang tidur cenderung akan makan lebih banyak karbohidrat untuk mencukupi kebutuhan energi mereka terutama saat makan malam. Akibatnya, berat tubuh pun akan gampang naik secara drastis.
Pengobatan
Beberapa jenis obat biasanya mempunyai efek samping yang berbeda, salah satunya kenaikan berat tubuh dengan cepat. Beberapa pengobatan yang mungkin membuat kenaikan berat tubuh seseorang bertambah dengan cepat.
Perubahan Hormon
Penurunan estrogen menyebabkan wanita menopause mengalami penambahan berat tubuh di sekitar area perut dan pinggul. Perubahan hormon di usia pertengahan juga bisa menyebabkan metabolisme melambat, sehingga berat tubuh cepat naik.
Kondisi medis lainnya yang mempengaruhi kadar hormon yang jadi penyebab kenaikan berat tubuh pada pria dan wanita adalah, hipotiroidisme, penambahan produksi kortisol (hormon stress) seperti pada sindrom cushing, dan penambahan aldosteron.
Sindrom Ovarium Polikistik
Seseorang yang mempunyai sindrom PCOS kerap mengalami kenaikan berat tubuh. Gejala PCOS meliputi, rambut rontok, timbul jerawat, periode haid yang tidak teratur, bercak hitam pada area kulit ketiak atau leher.
Sekalipun tidak ada obat untuk PCOS, dokter bisa merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti lebih banyak berolahraga dan makan makanan sehat, yang bisa mengurangi gejala. Obat hormonal juga bisa membantu mengatur gejala.
Berhenti Merokok
Penambahan berat tubuh juga dipicu saat berhenti merokok pertama kali. Para ahli percaya, penambahan berat tubuh terjadi karena nikotin menekan nafsu makan. Penelitian menunjukkan, rata-rata kenaikan berat tubuh akibat merokok berkisar satu kilogram dalam sebulan. Mayoritas penambahan berat tubuh ini terjadi selama 3 bulan pertama setelah berhenti merokok.
Tetapi, perubahan berat tubuh akibat berhenti merokok bisa berbeda-beda tiap orang. Penelitian yang sama menemukan 16% orang justru kehilangan berat tubuh pada tahun pertama tidak merokok. Sedangkan 13% lainnya bertambah lebih dari 10 kg.
Gagal Jantung
Penambahan berat tubuh yang cepat atau pembengkakan di area badan tertentu bisa dikarenakan oleh resistensi cairan yang jadi penanda gagal jantung. Menurut American Heart Association, penambahan berat tubuh lebih dari 0,5-1,5 kilogram dalam 24 jam bisa jadi tanda gagal jantung.
Pembengkakan ini terjadi karena darah mengalir perlahan ke dan dari jantung yang mempengaruhi fungsi organ utama lainnya di badan. Sehingga cairan terkumpul di jaringan ini menyebabkan kenaikan berat tubuh di beberapa area seperti perut, pergelangan kaki dan kaki.
Tetapi harus diperhatikan, pada umumnya berat tubuh seseorang berfluktuasi beberapa kilogram dalam sehari. Jika berat tubuh kembali normal dan tidak mempunyai gejala tambahan, penambahan tersebut bisa dikarenakan oleh kembung normal dan retensi cairan.
Sirosis
Sirosis adalah suatu kondisi saat jaringan parut menggantikan jaringan sehat di hati dan menyebabkan penumpukan cairan di rongga perut. Jika penambahan berat tubuh 1 kg selama 3 hari berturut-turut, bisa diwaspadai dan menghubungi dokter.
Masalah Ginjal
Jika ginjal tidak berfungsi secara normal, badan akan menahan cairan sehingga berat tubuh kian bertambah. Ginjal yang rusak tidak mampu mengeluarkan limbah dan cairan dari badan dengan baik, sehingga menumpuk di jaringan.